Obesitas adalah suatu kondisi medis yang terjadi ketika tubuh menyimpan lemak berlebih yang cukup untuk menimbulkan risiko kesehatan bagi seseorang. Banyak orang yang menyadari bahaya dari berat badan berlebih, tetapi ahli gizi masih memperdebatkan penyebab pasti dari masalah obesitas. Penjelasan yang umum adalah bahwa obesitas merupakan hasil dari asupan makanan terlalu banyak dan terlalu sedikit pengeluaran energi. Selain itu sejumlah kecil kasus telah terbukti menunjukkan hasil dari ketidakseimbangan hormon yang disebabkan oleh genetika, penyakit mental, atau anomali medis. Kontributor lainnya yang berhubungan dengan berat badan yang lebih tinggi termasuk kurang tidur, polusi lingkungan, efek samping obat-obatan, etnis, dan usia.

Di Amerika Serikat (tempat dimana masalah obesitas ini banyak diteliti), sejak tahun 1970, konsumsi kalori rata-rata  telah meningkat sebesar 335 kalori per hari untuk wanita dan 168 kalori per hari untuk laki-laki. Mayoritas energi makanan tambahan datang dalam bentuk peningkatan konsumsi karbohidrat, yaitu minuman manis. Hasilnya telah terjadi peningkatan obesitas dari 14,5% pada tahun 1971 menjadi 30,9% pada tahun 2000.

Diseluruh dunia telah terjadi perubahan gaya hidup yang turut menyumbang peningkatan angka obesitas. Peningkatan penggunaan transportasi mekanik telah menjadi anugerah bagi pembangunan ekonomi, tetapi berita buruk bagi kesehatan penduduk. Di seluruh dunia, orang-orang terus menikmati kegiatan rekreasi yang membutuhkan sedikit aktivitas fisik. Secara khusus, menonton televisi dan video game sering dikaitkan dengan tingkat peningkatan obesitas.

Sebagaimana kebanyakan kondisi medis, obesitas dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan genetik. Variasi dalam gen mengendalikan metabolisme dan nafsu makan dan dapat mempengaruhi individu untuk menjadi kelebihan berat badan. Selain itu, gen mempengaruhi komposisi dan ukuran tubuh seseorang. Gen ini diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Studi yang berfokus pada pola warisan menetapkan bahwa keturunan dari dua orang tua obesitas delapan kali lebih cenderung menjadi gemuk daripada keturunan dari dua orang tua yang normal.

Perbedaan status sosial juga berperan dalam peningkatan obesitas. Di antara orang-orang kaya, di negara-negara industri, studi menunjukkan hubungan antara masyarakat kelas penghasilan tinggi dan kelas berpenghasilan rendah. Hasilnya menunjukan bahwa orang dengan status sosial tinggi memiliki prosentase obesitas lebih tinggi daripada status social rendah. Sikap terhadap massa tubuh dan kesadaran gizi juga mempengaruhi kemungkinan seseorang menjadi kelebihan berat badan.

Terdapat korelasi yang kompleks antara diet, olahraga, genetika, dan status sosial terhadap berat badan seseorang dan kesehatan. bahkan penelitian terbaru menunjukkan obesitas berat badan yang juga dapat dipengaruhi oleh virus dan flora usus. Berat badan yang tepat dan manajemen dapat dicapai dengan pengetahuan yang benar melalui pola hidup yang sehat, seperti pola makan sehat dan olahraga yang cocok dan teratur.

Source: dietwithoutpain.com.